NYATA TAPI TAK TERLIHAT NAMUN DAPAT DIRASAKAN

Jumat, 16 September 2011

Aku & Malaikat Cinta

Kepada siapa barisan - barisan kalimat ini tertuju..?
untuk siapa ku bingkiskan rima bersajak ini..?
dan untuk apa ku petik nada minor dari gitar tua usang ini ku lantunkan..?

Mungkinkah hati ini akan terus bertanya,
dikala siang terik yang memaksa kepala untuk harus tertunduk
karena sang mentari murka melihat ketidakberdayaan ku menghadapi semua 
melawan deras bimbang raga yang tak kunjung menentu

Cucuran air mata tak akan lagi menjadi warna indah hiasi retina telah kering terkuras malam itu, malam dimana rembulan begitu anggun dengan dandanan yang berpoles cahaya tak seperti hati ini yang sedang berkabung oleh sesak jiwa yang telah mati.


Malam itu, saat mataku terpejam membingkai asa dan sambil merangkai mimpi

aku seakan di kejutkan,

Malaikat Cinta Berjubah Hitam datang menghampiriku 
begitu angkuhnya
dengan tombak dan sepasang burung gagak berbulu putih

pijaran lampu seakan redup karena kedatangannya 
burung malam perlahan menjauh karenanya
bulan seakan menutupi wajahnya dengan awan pekat

ada apa pikirku dalam hati, apa yang terjadi.?

Dia mendekat lalu menyapa diriku..

Hay..ternyata kau masih disini
tertidur di sudut kamar kecil yang berdebu..?
bangun..
lekas bangun.. 
sambil tertawa seolah - olah mengejek ku

tampaknya kau sendiri
kemanakah cintamu..?
kemana dia, orang yang selalu kau banggakan itu..?

Dia telah pergi, tak tahu kemana, jawabku

ya aku tahu itu,cetus malaikat cinta

lalu untuk apa kau bertanya padaku dan untuk apa kau hadir didepanku..?

kau tahu, malam ini aku datang kemari untuk mencabut semua hak yang ada dari dirimu

Apa maksudmu..?

dengan angkuh dia menjawab, Rasa Cinta yang ada di Hatimu..

apa..?

kau tahu..
kau adalah insan yang tak layak untuk memadu cinta,
kau tak bisa menjalani cinta seperti halnya insan - insan yang lain,
kau telah kalah, dan untuk apa lagi ada rasa cinta yang tertanam didalam hatimu jika kau tak bisa memadu cinta
untuk apa diberikan..?
kau lemah
tak perlu lagi kau tujukan barisan - barisan kalimat..
tak perlu lagi kau bingkiskan rima bersajak..
dan tak perlu lagi  kau memetik nada minor dari gitar tua usang mu..

Dan saatnya sekarang aku akan mencabut rasa cinta yang ada di dalam hatimu
kau akan selamanya tak memiliki rasa cinta lagi
kau tak layak memiliki rasa itu
kau akan menjadi orang yang pembenci
benci akan rasa cinta
benci akan sosok kaum hawa

Aku tak percaya apa yang di ucapkannya, beribu pertanyaan tersirat dikepalaku..

Tak lama berselang dengan bangganya, 

diayunkan tombak tepat ke tubuhku dan dikuras habis semua rasa cinta yang ada dalam hatiku

ohhh, kurasakan perih lemah tak kuasa
aku tak berdaya sama sekali,
rapuh,
rebah badan ini terbaring lagi disudut kamar

Setelah semuanya berakhir...
Malaikat itu pergi meninggalkanku
dia pergi dengan tertawa puas sambil sesekali bersahut
kau lelaki lemah
tak akan ada lagi rasa cinta dihatimu
kau lelaki lemah
kau lelaki lemah
kau lelaki lemah...... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar