Ini bukan sebuah prosa, puisi atau sajak indah.
ini hanya sebuah cerita, cerita tentangku kau dan angin saat dunia terdiam.
ketika itu hanya ada angin yang dengan ramahnya berhembus membawaku padamu.
lalu ia membawa kita berdua ke pantai yang indah.
sambil berhembus pergi ia berkata kepadaku “jangan hanya diam “
sungguh aku tak mengerti apa maksud perkataannya.
mengapa ia mempertemukan, membawa dan meninggalkan kita disini?
mungkin ia ingin kita melakukan sesuatu?
atau mungkin saja ia hanya ingin meninggalkan kita berdua disini!
entahlah, aku tak tahu.
kini aku bersamamu dengan pertanyaan,tentang apa yang angin maksud.
namun kita berdua tetap terdiam..
Waktupun berlalu mungkin kau merasa jenuhan disini!
kau pun bertanya padaku. “apa yang harus kita lakukan”
dan aku hanya menjawab
“entahlah” dengan logat budaya kesombongan dunia
lalu aku dan kau kembali terdiam, termenung dan hanya memandang lautan yang monoton itu.
kembali ku teringat tentang perkataan angin.
namun ku anggap anggin itu hanya angin lalu..
iya, angin yang terkenal dengan kesombonganya.
tp mengapa ia berbicara padaku dan membawa kita ketempat ini?
mengapa ia kini tak lagi seperti dulu.?