Latar Belakang Masalah
Dewasa ini Negara Indonesia sedang mengalami ketidakstabilan
perekonomian akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang sangat mempengaruhi
semua aktivitas perekonomian, untuk itu Negara Indonesia harus mengatasi
ketidakstabilan ini dengan melakukan pengelolaan yang lebih baik terhadap
aktivitas perekonomian yang dijalankan. Begitu juga dengan organisasi atau
perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Negara Indonesia dengan segala
aktivitas-aktivitasnya yang semakin kompleks dan luas, harus mampu mengelola
aktivitas perekonomiannya dengan lebih baik pula. Semua aktivitas ekonomi yang
dilakukan suatu organisasi atau perusahaan akan diproses dalam suatu sistem
yang disebut sistem informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi ini dirancang sedemikian rupa oleh
suatu perusahaan sehingga dapat memenuhi fungsinya yaitu menghasilkan informasi
akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya. Jika penyimpangan dan kecurangan sudah terjadi
otomatis aktiva yang dimiliki perusahaan terancam keselamatannya dan aktivitas
yang dilakukan menjadi tidak efektif dan efisien.
1. ANCAMAN - ANCAMAN ATAS SIA
•
Ancaman
pertama yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan
politik, seperti :
–
Kebakaran
atau panas yang berlebihan
–
Banjir,
gempa bumi
–
Badai
angin, dan perang
•
Ancaman
kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya
peralatan, seperti :
–
Kegagalan
hardware
–
Kesalahan
atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan
dan fluktuasi listrik.
–
Serta
kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
•
Ancaman
ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
–
Kecelakaan
yang disebabkan kecerobohan manusia
–
Kesalahan
tidak disengaja karen teledor
–
Kehilangan
atau salah meletakkan
–
Kesalahan
logika
–
Sistem
yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
•
Ancaman
keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
–
sabotase
–
Penipuan
komputer
–
Penggelapan
2. AKTIVITAS PENGENDALIAN
•
Komponen
pertama dari model pengendalian internal COSO adalah : lingkungan pengendalian.
•
Lingkungan
pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
*Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
*Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
*Struktur organisasional
*Badan audit dewan komisaris
*Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
*Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusiaPengaruh-pengaruh
eksterna
•
Komponen
kedua dari model pengendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan
pengendalian.
•
Secara
umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori
berikut ini
:
*Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
*Pemisahan tugas
*Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
*Penjagaan aset dan catatan yang memadai
*Pemeriksaan independen atas kinerja
3. PENILAIAN RESIKO
•
Komponen ketiga dari model pengendalian internal
COSO adalah Penilaian resiko.
•
Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman
berikut ini :
–
strategis — melakukan hal yang salah
–
Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi
dengan cara yang salah
–
Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan,
pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat
–
informasi — menerima informasi yang salah atau
tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau
menyesatkan
•
Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus
mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, taitu
:
–
Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
–
Akses sistem yang tidak diotorisasi
–
Penyadapan transmisi data
–
Hilangnya integritas data
–
Transaksi yang tidak lengkap
–
Kegagalan sistem
–
Sistem yang tidak kompatibel
Beberapa ancaman menunjukkan resiko
yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar, misalnya :
•
Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan
komputer daripada serangan teroris
•
Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan
bersama-sama
4. INFORMASI & KOMUNIKASI
•
Komponen
keempat dari model pengendalian internal COSO adalah informasi dan komunikasi .
•
Akuntan
harus memahami berikut ini :
•
Bagaimana
transaksi diawali
•
Bagaimana
data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari
dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
•
Bagaimana
file komputer diakses dan diperbarui
•
Bagaimana
data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi
•
Bagaimana
informasi dilaporkan
•
Hal-hal
tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail).
•
Jejak
audit muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang
sistem mulai dari asalnya sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar