Kasih,
Menemukan mu adalah suatu
anugerah terbesar dalam hidupku.
Mencintai mu adalah
suatu kado terindah yang telah ku nanti setiap kali ku bernapas.
Tapi melepas mu.?
Coba kau hitung
berapa kali musim sudah berganti.?
Aku selalu melompat - lompat girang ketika para
burung migran itu menghampiri kita.
Selama itu juga
aku tak pernah mengukir tembok-tembok dengan syair dan lukisan tentangmu.
Lalu suatu hari,
ketika sedang ku kemas ransel
pengembaraanku demi calon anak-anak kita, kau mendekatiku, memelukku dari
belakang, dan berbisik bahwa semua urusan air mata langit itu
bukan urusanku,
bukan urusanku,
bukan urusanmu,
bukan urusan kita.
Lalu kau genggam tanganku,
Kau bertanya
di mana pesta
perkawinan kita.?
siapa nama anak-anak
kita.?
ke mana kita akan
pergi makan malam berdua di hari ulang tahun pernikahan kita.?
Kupandangi wajahmu,
wajah yang selalu akan ku cintai.
Di kedalaman matamu
terpantul masa depan yang sangat kurindukan.
Kubelai rambutmu yang
tergerai, sejenak membayangkan bahwa engkaulah yang kelak akan pertama kali
kutemui di setiap pagi yang akan kita lewati.
Dan kita akan
berjalan bergandengan tangan di tepi setiap sungai dan jembatan di dunia ini,
bersandar satu sama lain di tepi ombak pesisir dan bertumpu pada karang yang
kokoh berdiri.
Berapa lama
kebersamaan kita, hatimu masih dingin seperti keremajaanmu.?
Saat aku menangisi
setiap jalanan,
kau berkata, Bersyukurlah.?
Ketika kuratapi
lampu-lampu kota,
engkau berkata, Sudahlah.?
Apakah kau yang akan menjadi
ratapan termanisku.?
Orang-orang tertawa
dan meludahiku, ketika aku beranjak meninggalkanmu.
Kau pun menangis,
tetapi aku tahu dengan segera akan kau temukan pria lain yang akan mengisi
hidupmu dengan kebahagiaan dan kelayakan.
Kau tahu, beberapa dari
mereka mencintaimu lebih dari padaku.
Maka dengan ransel
dan lubang kosong yang perih, aku berjalan menjauh dari hidupmu, sehingga kau
tak terlalu risau dengan air mataku.
Beberapa hari
kemudian redalah kemarahan dan kekecewaan, lalu ku mulai terbiasa dan menemukan
hidup kembali.
Potret-potret
kebersamaan kita akan terbakar seiring waktu, dan kau akan mulai lupa nama
belakangku, dan memberi nama anak-anakmu dengan nama belakang yang lain.
Kudengar hari ini
anak pertama mu lahir.?
Sungguh pengalaman
yang menakjubkan.!
Siapa nama yang
kalian berikan untuknya.?
Aku akan berdoa pada
Tuhan , Semoga ia menjadi
berkat bagi bangsa-bangsa.
Tetapi apa kau pernah
dengar cerita bahwa Tuhan mengirimkan seorang bayi untuk menggantikan orang
lain yang akan dijemput-Nya.?
Kini di tempat yang jauh dan kejam ini, aku sedang bertelut di hadapan orang-orang yang kukasihi dan kutangisi setiap hari. Tetesan darah terjatuh di tanah menjadi lumpur dalam kesunyian, kesakitan, dan bibir itu mulai terkatup, terisak.
Kini di tempat yang jauh dan kejam ini, aku sedang bertelut di hadapan orang-orang yang kukasihi dan kutangisi setiap hari. Tetesan darah terjatuh di tanah menjadi lumpur dalam kesunyian, kesakitan, dan bibir itu mulai terkatup, terisak.
Kasih, semoga Tuhan
memberkatimu dengan sukacita, hingga jari-jari tangan mu yang mulai mengeriput dan
kecantikanmu memudar perlahan.
Saat kemudian kelak
bila kita bertemua
Aku tak akan melupakn
semua tentang kamu, dan ku mohon ingatlah aku.
Tanpa nama aku akan
dimakamkan karena benih memang harus jatuh dan mati.
Aku memohon beberapa
menit untuk menyanyikan ratapan dan pengampunan terakhirku, meletakkan dahiku
di tanah, dan pulang dengan pertanyaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar