NYATA TAPI TAK TERLIHAT NAMUN DAPAT DIRASAKAN

Selasa, 27 Oktober 2009

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI


 Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan.
Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dibangun di atas salah satu dari tiga disiplin nilai. Pertama, operasional prima (operational excellence). Perusahaan yang menggunakan strategi ini berupaya mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai harapan pelanggan. Kedua, keakraban dengan pelanggan (customer intimacy).
Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempertahankan bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata kompetitor. Ketiga, produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan (product leadership).Perusahaan yang menggunakan strategi ini membangun keunggulan kompetitif dengan terus-menerus menciptakan produk atau layanan yang paling canggih, paling baik, paling inovatif.Manajemen puncak, manajer madya dan karyawan perlu memahami implikasi setiap strategi.
Perbedaan tema strategi membutuhkan seperangkat indikator keberhasilan (key performance indicator – KPI) yang berbeda pula. Menjalankan bisnis seperrti biasa, akan mendapatkan hasil yang biasa-biasa. Menjalankan bisnis dengan luar biasa, dengan disiplin eksekusi strategi, akan memberikan hasil yang lebih baik.Pada perusahaan dengan orientasi operasional prima (operational excellence), pekerjaan rumah manajemen ialah memastikan seluruh karyawan untuk selalu berpikir mengenai efektifitas biaya. Apakah ada item biaya yang dapat dikurangi. Di mana terjadi pemborosan biaya. Bagaimana bila biaya dikalkulasi berdasarkan aktifitas (activity based costing).



Pemicu biaya (cost driver) mana yang perlu distudi. Mana aktifitas yang tidak memberi nilai tambah. Aktifitas berbiaya (cost activities) mana yang perlu dihilangkan. Mana item biaya yang paling besar. Apakah ada kemungkinan aktifitas dikerjakan bersama-sama sehinga total biaya lebih murah (shared services, shared activities), dan seterusnya. HP secara disiplin menggunakan mainstream strategi ini. Maka kita melihat betapa harga printer dan PDA mereka meluncur turun untuk merangsek pasar.Pada perusahaan dengan orientasi keakraban pelanggan (customer intimacy)

maka harus dipastikan semua karyawan memahami dengan benar arti penting pelanggan. Siapakah pelanggan. Bagaimana perilaku pelanggan yang dihadapi. Hal-hal apa yang paling disukai pelanggan. Apa yang membuat pelangan tidak puas dan lari. Bagaimana menciptakan customer delight. Bagaimana membuat pelanggan loyal. Bagaimana meningkatkan wallet share pelanggan. Bagaimana memaksimalkan profitabiltas pelanggan, dan seterusnya. Microsoft meluncurkan Windows XP berbahasa Indonesia.

 Strategic Uses of Information Technology
Perkembangan terbaru dalam technology informasi telah mengubah cara organisasi menjalankan bisnis.saat ini,perusahaan biaya mencatat keintiman dengan memanfaatkan internet dan mengambil keuntungan model bisnis baru seperti pelelangan dan perdagangan distribusi,namun banyak pimpinan senior tidak memiliki alat untuk menilai dan mengkomunikasikan dampak bisnis teknologi informasi yang dapat membawa organisasi mereka.
Dalam program ini CIO,CTO, dan manajer umum senior belajar untuk mengidentifikasi,menilai,dan mengkomunikasikan keunggulan kompetitif strategy yg di mungkinkan oleh technology informasi.
Perencanaan strategis untuk TI dibagi menjadi 3 tahapan utama, yaitu :
1. Tahapan Assesment.
2. Tahapan menyusun Strategi.
3. Tahapan Pelaksanaan atau Eksekusi.

 TAHAPAN ASSESSMENT
1. Business scope dan aligment.
Lingkup bisnis adalah mendefinisikan gambaran utama dari bisnis IT, sedangkan Alignmnet adalah proses adalah proses harmonisasi fungsi-fungsi bisnis untuk mendukung lingkup bisnis.

* Atribut Lingkup Bisnis
o Visi : Business guiding theme
o Misi : Tujuan Bisnis
o Value : menggambarkan tentang bisnis yang dipercaya. Perspektif value :
+ Sistem dasar bagi perilaku staf
+ Basis karyawan melakukan aksi otonomi
o Produk/layanan
o Geografi
o Strategic intent : menggambarkan ambisis jangka panjang
o Driving Force : penentu utama lingkup pasar dan produk masa depan.
o Sustainable competitive advantage ( SCA ) : asset, resources, kapabilitas dan
proses yang menjadi daya tarik pelanggan dan keunikan dibanding kompetitor.
Atribut SCA :
+ Persepsi pelanggan
+ SCA linkage
+ Durability
+ Transparansi, SCA harus sulit diketahui oleh kompetitor
+ Aksesibilitas yang tidak sama bagi kompetitor untuk resources yang kita
hendaki
+ Replikasi sulit dilakukan kompetitor
+ Koordinasi multiple resources.
* Alignment
o Alignment 3-state :
+ Aligment elemen-elemen lingkup bisnis
+ Aligment antara unit bisnis
+ Alignment antara fungsi bisnis
o Pencapaian aligment berdasarkan kolaborasi fungsi, proses dan lingkup
menghasilkan :
+ Entropy ( chaos ) : kurang
+ Misfit : minim
+ Mixed : arahnya agak sama
+ Threshold : minimal
+ Harmonis
+ Perfect Aligment : harmonis dan mempunyai SCA
Directives dan asumsi
Lingkup Bisnis Perusahaan pada umumnya tidak menyediakan directives dan asumsi agar organisasi TI menjadi selaras, sehingga harus dilakukan analisa aligment berdasarkan :
* Business driver
* Technology driver
* Major bisnis initiatives sebagai respon terhadap business driver
* IT requirement yang dipengaruhi oleh technology driver d an inisiatif bisnis.
Posisi : gambaran keadaan suatu area dimensi strategis.
1. Analisa
1. Posisi saat ini
2. Strategic intent position
3. Posisi Pesaing
4. Desired state position
2. Metode-metode untuk analisa posisi :
1. Posisi Finansial
2. Posisi Market
3. Core Competency
4. Kapabilitas
5. Posisi Human Resources
6. Posisi TI
7. Strategic Progress, adalah gambaran kemajuan implementasi program
8. Five Force Model untuk menentukan persaingan di level perusahaan atau bisnis
9. Posisi Pemasok
10.Internal Business/IT Economy
11. Product/Service Position adalah serangkaian matrix dan grafik (13 unit) untuk
menggambarkan posisi.
• Need/Function
• Function/Technology.
• Technology/Technology Life Cycle.
• Product Position.
• Key Buying Factor.
• Customer Satisfaction.
• Technology Life Cycle/Competitive position (CP)
Analisis Situasional
Adalah koleksi informasi dan analisa bisnis dari perspektif internal maupun eksternal untuk membuat kesimpulan tentang keadaan bisnis.



Tujuh (7) metode analisa situasional adalah:
1. SWOT : Strength/Weakness/Opportunity/Threat
2. CSF : menggunakan faktor penentu sukses spesifik terutama kompetensi, kapabilitas
dan proses
3. Root Cause Analysis mendeteksi symptomp dan gejala, lalu dianalisa, kemudian
dicari akar penyebabnya.
4. Matrix Analysis untuk memahami hubungan antara area bisnis strategis
5. Technology forecasting
1. Multivariate analysis
2. S-Curve
3. Delphi Technique
4. Scenario
6. Theory / Hypothesis
7. Posisi Produk Baru
• Posisi produk di masa mendatang
• Biaya pengembangan produk
• Probabilitas untuk sukses
• Market share
• Pertumbuhan tahun pertama
• Perspektif Millenia yang didasarkan kepada kondisi sekaranng dan kondisi abad ini.
• Analisa Value Chain dari resources menjadi produk dan layanan.
• Benchmarking adalah mengukur dan membandingkan dengan yang terbaik di areanya.
• Analisis competitor.
• Analisis posisi Pivot adalah analisa posisi masa depan agar organisasi fleksibel dan dapat bermanuver dengan ketidaktentuan masa depan

 TAHAPAN MENYUSUN STRATEGI
1. Pernyataan Strategi adalah pernyataan tentang arah outcome dan outcome yang
diinginkan.
1. Atribut Statement
1. Jelas
2. Outcome-oriented
3. Directive
4. Hasil Rapat Umum
5. Actionable
6. Pembeda yang dramatis
7. Menyadarkan Maksud strategi baru
8. Kaya dengan komitmen personal
2. Lingkup Bisnis dan Posisi masa depan Agar stabil dan turbulen terhadap
lingkungan bisnis harus mendefinisikan :
1. Posisi Spesifik agar fokus
2. Posisi Pivot untuk fleksibilitas terhadap perubahan-perubahan masa depan
2. Objective dan Goal.
Objective mendefinisikan kondisi tertentu yang terukur yang
harus dicapai untuk merealisasikan pernyataan strategis, sedangkan Goal adalah
titik sementara untuk mencapai suatu objective.
Objective sendiri terdiri dari serangkaian goal.
1. Objective setting harus menggambarkan resolusi kesimpulan assessment dan
merealisasikan bisnis yang diinginkan di masa depan.
2. Standing objectives yang harus ada adalah :
1. Finansial ( profitability, ROI, dll )
2. Marketshare
3. Customer satisfaction
3. Contingency plan, adalah kejadian yang mempunyai kemungkinan kecil tetapi
berrisiko tinggi jika terjadi.
4. Setting goal
1. Elemen strategic move
• Move : pernyatan yang jelas tentang suatu aksi
• Deskripsi yang lebih mendalam dari strategic move
• Owner adalah individu yang bertanggung jawab terhadap implementasi strategic move
• Champion adalah anggota team strategi yang memberikan dukungan hi-level, konsultasi dan fokus terhadap usaha-usaha
• Rationale adalah menerangkan justifikasi bisnis untuk suatu aksi.
• Prioritas.
• Pengukuran: eksistensi, efektifitas, efisiensi
• Date suatu strategic move selesai
• Implementation Program Parameter (IPP) memberikan arah dan batasan-batasan implementasi bagi owner
2. Taktik adalah aksi terperinci yang harus dikerjakan dalam implementasi strategic
move/inisiatif agar dapat mengatisipasi perubahan.
3. Formulasi strategic move dapat menggunakan pendekatan-pendekatan berikut:
1. Formula menggambarkan pengalaman-pengalaman yang terbukti sukses
yang dikodifikasikan
2. Metode analisa adalah kumpulan framework, model dan teknik analisa
• Metode analisa strategic thrust produk/layanan dan aksi yang dibutuhkan
• Market opportunity analysis
• Strategic coherence dengan cara pengetesan iteratif antar semua strategic move
• Prinsip-prinsip yang telah digunakan, misalnya prinsip militer
• Key-finding
• Art ( the art of war )
3. Struktur organisasi harus menyesuaikan diri dengan strategic move
4. Change Management Plan adalah subrencana dari usaha-usaha untuk
melakukan perubahan dan untuk mengatasi resistansi terhadap
perubahan.
Model-model yang digunakan di antaranya :
• Model Frozen Mental adalah resistansi yang diakibatkan oleh pandangan mental seseorang tentang dunia yang telah membeku karena gagal beradaptasi dengan perubahan lingkungannya.

• Metode-metode yang berhubungan dengan perubahan :
 Change method
 Barrier analysis
 Politik organisasi
 Heritage
 Simplifikasi
 Worthiness
5. Change Plan structure / Struktur rencana perubahan terdiri dari Change
objective dan Change move, aksi yang harus dilakukan
6. Commitment Plan adalah aksi yang harus dilakukan agar mempunyai
kredibilitas.

 TAHAPAN PELAKSANAAN ATAU EKSEKUSI
1. Execution adalah strategy in motion dan suksesnya tergantung dari proses-proses
sebelumnya.
1. Implementation Program and Project ( IPP ) adalah master proyek untuk
mengimplementasikan strategi. Salah satunya adalah menggunakan PERT
analysis.
2. Monitoring adalah review secara periodik untuk mengkaji kemajuan proyek
3. Learning (belajar), adalah suatu aktivitas mencari pelajaran-pelajaran dari
pengalaman praktis dan memasukkan pelajaran tersebut ke dalam proses dan
program yang dilaksanakan. Pengalaman ”day-to-day” dari tim proyek adalah
sumber daya terbaik untuk mendapatkan pelajaran tentang bagaimana
meningkatkan proses strategis.



4. Vigilance terhadap unforeseen event adalah scanning terus-menerus yang proaktif
terhadap lingkungan event/ kejadian yang tidak dapat diketahui dan mungkin saja
mengharuskan assessment strategis dan respon yang real time .
5. Dynamic Issues Management. Metode yang digunakan untuk mengatasi unforeseen
event adalah :
1. Calendar interrupt jika terjadi pada tahapan perencaaan strategis
2. execution interupt jika terjadi pada tahapan execution

 MEMBANGUN COSTUMER FOCUSED BISNIS
Inilah kondisi ril yang terjadi saat ini. Suatu tantangan besar yang harus dihadapi oleh produsen atau pihak pabrikan tak terkecuali yang bergerak di bisnis layanan atau jasa. Customer focused menjadi kata kunci yang sangat krusial.
Customer focused tidak hanya diperhatikan pada saat penjualan atau sampai tahap pemakaian produk oleh konsumen. Pola pikir Customer focused perlu dibagun sejak dari proses awal. Mulai dari perencanaan dan perancangan produk baru, suara konsumen (voice of customer) harus dianalisa dengan baik.
Value seharusnya dibangun berdasarkan perspektif kebutuhan pelanggan. Sudah banyak contoh perusahaan atau unit bisnis yang di waktu lampau sangat besar dan perkasa, kini tinggal nama akibat ditinggalkan customer.
Kualitas produk yang rendah, layanan customer service yang lambat dan bertele-tele, barang yang tidak tersedia ketika konsumen ingin membeli, produk yang tidak nyaman, buku panduan (owners manual) yang kurang jelas dan membingungkan, fitur yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, harga yang tidak kompetitif, pelayanan yang terlalu lama dan kurang ramah, pemakaian dan penyetelan (setting) produk yang sulit dan membingungkan, serta sejumlah “nilai minus” lainnya merupakan hal dan kondisi yang tidak diinginkan konsumen.

Customer focused juga berarti memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya puas akan sejumlah rupiah yang dikeluarkan. Value yang didapatkan konsumen harus lebih besar dari harga (price) yang mereka bayarkan.


 VALUE CHAIN DAN STRATEGIC INFORMATION SYSTEM

Untuk lebih memahami kegiatan melalui suatu perusahaan yang mengembangkan keunggulan kompetitif dan menciptakan nilai pemegang saham berguna untuk memisahkan system bisnis menjadi serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai di sebut sebagai value chain. 1985 dalam buku competitive advantage, Michael porter memperkenalkan model value chain generic yang umunya untuk berbagai perusahaan.


 RE-ENGENEERING BUSSINES PROCESS

Dalam ilmu computer dan manajemen suatu pendekatan yang bertujuan perbaikan dengan cara menaikan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis yang ada di dalam dan seluruh organiasi. Kunci untuk bagi organisasi untuk melihat proses bisnis mereka dari yang bersih persepektif dan menentukan bagaimana mereka dapat membuat proses ini yang terbaik untuk meningkatkan cara mereka menjalankan bisnis.
Pada 1990, Michael Hammer, mantan profesor ilmu komputer di MIT, menerbitkan sebuah artikel pada Harvard Business Review, dimana disana ia menjelaskan tantangan besar bagi manajer adalah bagaimana menghilangkan pekerjaan yang tidak memiliki nilai tambah, daripada menggunakan teknologi untuk mendukung pengerjaannya. Pernyataan ini menuduh manajer telah fokus pada permasalahan yang salah, yaitu penggunaan teknologi tersebut pada umumnya, atau lebih spesifik lagi adalah teknologi informasi, yang telah digunakan untuk membantu pekerjaan lama bukannya untuk membuat pekerjaan tanpa nilai tambah menjadi hilang.
Pernyataan dari Hammer cukup sederhana : kebanyakan pekerjaan yang dikerjakan tidak memberikan nilai tambah bagi konsumen, dan oleh karenanya seharusnya dihilangkan. Perusahaan seharusnya menimbang proses mereka untuk dapat memaksimalkan nilai konsumen sementara meminimalkan konsumsi sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut.
Meskipun dikritik sebagai Taylorism model baru, beberapa ahli manajemen seperti Peter Drucker atau Tom Peter menyarankan penggunaan BPR sebagai alat manajemen modern untuk memperoleh kesuksesan di dunia yang dinamis ini. Perusahaan-perusahaan besar pun kemudian mengadopsi BPR ini karena telah lama merindukan pembaruan kompetensi karena beberapa lama ini terkikis pasarnya oleh saingan dari luar negeri.
Perusahaan seperti General Motors (GM), American Airlines, Ford, atau Procter & Gamble (P&G) telah membuktikan BPR sebagai tools untuk melakukan efisiensi serta efektivitas operasi. GM merombak sistem informasinya dengan hanya memakai satu jenis platform saja, HP untuk printernya, Microsoft untuk sistem, kemudian Novel untuk sekuritasnya. Dengan demikian General Motors melakukan penghematan lebih dari 50 persen untuk lisensi, kompatibilitas program, serta 10-25 persen untuk biaya pemeliharaan dengan menggunakannya ke seluruh organisasinya.


 MENCIPTAKAN VIRTUAL COMPANY
1 Membantu Untuk membangun sebuah Virtual Company, ada beberapa
komponen yang dapat digunakan [13] , diantaranya :
• Email
• Hampir semua company menggunakan email dalam proses komunikasi, kapanpun dan dimanapun.
• Sistem yang otomatis dan mudah digunakan
• Menggunakan suatu apikasi sistem informasi yang bekerja secara otomatis untuk menggantikan pegawai secara langsung, dengan demikian waktu yang digunakan lebih efisien.
• Digital company
• Membuat elektronik company secara on-line.dengan system online , pegawai dapat bekerja kapanpun dan dimanapun.
• Monitoring
• Mempermudah memonitor apikasi situs web
• Infrastruktur
• Sarana infrastruktur akan dibutuhkan untuk menjalankan konsep sebuah VC.
• Motivasi
• Memotivasai user agar on-line
• User-friendly

 MEMBANGUN KNOWLEDGE CREATING COMPANY
Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara.
Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era tersebut (Cash et.al., 1992) terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern. Ahli-ahli manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai pandangan manajemen terhadap teknologi informasi di era modern.
Oleh karena itu dapat dimengerti, bahwa masih banyak perusahaan terutama di negara berkembang (dunia ketiga), yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun teknologi informasi karena masih melekatnya faktor-faktor budaya lokal atau setempat yang mempengaruhi behavior sumber daya manusianya.


 Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan. Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:

 Pada level operasional, yang terjadi dalam e-business adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
 Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam e-business (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait.
 Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
 Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
 Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.



Beberapa teori keunggulan kompetitif di dunia maya menganjurkan agar paling tidak 7 (tujuh) aspek harus menjadi perhatian dari sebuah perusahaan, yaitu masing-masing :
1. Customer Service
2. Price
3. Quality
4. Fulfillment Time
5. Agility
6. Time to Market
7. Market Reach
Keunggulan kompetitif perusahaan juga dapat dibangun di atas salah satu dari tiga disiplin nilai. Pertama, operasional prima (operational excellence). Perusahaan yang menggunakan strategi ini berupaya mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai harapan pelanggan. Kedua, keakraban dengan pelanggan (customer intimacy). Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempertahankan bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata kompetitor. Ketiga, produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan (product leadership).
 Strategic Uses of Information Technology
Perkembangan terbaru dalam technology informasi telah mengubah cara organisasi menjalankan bisnis.saat ini,perusahaan biaya mencatat keintiman dengan memanfaatkan internet dan mengambil keuntungan model bisnis baru seperti pelelangan dan perdagangan distribusi,namun banyak pimpinan senior tidak memiliki alat untuk menilai dan mengkomunikasikan dampak bisnis teknologi informasi yang dapat membawa organisasi mereka.Dalam program ini CIO,CTO, dan manajer umum senior belajar untuk mengidentifikasi,menilai,dan mengkomunikasikan keunggulan kompetitif strategy yg di mungkinkan oleh technology informasi.



 Membangun Customer Focused Bisnis.

Customer Focused Bisnis sangat diperlukan dalam membangun organisasi bisnis baru, sehingga para customer akan focus pada satu titik. Pertama pemasaran dan penjualan. Seringkali usaha baru bangkrut karena divisi pemasaran dan penjualannya loyo. Banyak yang merasa mampu membuat solusi multimedia dan informatika membuat usaha baru namun setahun kemudian tutup karena tidak dapat proyek. Tugas divisi ini adalah melakukan riset pasar, promosi, mencari prospek klien, melakukan presentasi sampai dapat menghasilkan proyek untuk perusahaan. Kedua produksi. Saya rasa Anda sudah paham proses produksi di bidang ini sehingga dapat membuat struktur organisasi yang tepat. Meski demikian, saya menyarankan agar setiap proyek dikelola oleh Manajer Proyek yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan proyek.
Manajer Proyek ini sifatnya temporer:
Ketika ada pekerjaan, sehingga tidak perlu ada di struktur organisasi. Namun dalam pekerjaannya Manajer Proyek membawahi seluruh tim produksi seperti desainer dan programmer sekaligus menjadi penghubung ke klien. Ketiga Administrasi dan Keuangan. Divisi ini bertanggung jawab terhadap masalah legal, administrasi, pembuatan invoice, penagihan, pembayaran dan tetek bengek keuangan termasuk mengatur cash flow dan membayar gaji karyawan.
Ketiga divisi itu cukup dipegang oleh masing-masing satu orang. Direksi saya kira cukup satu saja. Demikian pula komisaris.
Perusahaan baru sebaiknya cukup mengkonsentrasikan pada tiga fungsi dasar tersebut. Bersamaan dengan pertumbuhan perusahaan, jika dirasa perlu melakulan reorganisasi, lakukan saja. Ingat: sa;ah satu daya hidup perusahaan kecil ada pada fleksibilitas organisasinya. Oleh karena itu, manfaatkan daya hidup ini sebaik mungkin.
 Value Chain & Strategic Informastion System.
Pada poin ini, semuanya tidak beda jauh dengan Strategic Uses of Information Technology. Hanya bagian informasinya lebih di tekan agar pemasarannya jadi lebih baik.


 Re-engineering Bussiness Process.
Perlu dilakukan penyegaran dalam bisnis agar semuanya tidak monoton dan terkesan asal-asalan, mulai dari sistem organisasi sampai ke aspek produksi harus sering diperbaiki agar lebih baik mutunya.
 Menciptakan Virtual Company
Yaitu menciptakan produk atau softwere sendiri untuk mendukung suatu perusahaan.
 Membangun Knowledge Creating Company.
Membangun Knowledge Creating Company dibutuhkan :
1. Important knowledge in Company :
 Cara menghadapi persaingan global.
 Cara menjaga kepuasan pelanggan.
 Cara mengantisipasi dinamika persaingannya secara tepat melalui pengembangan virtual Lego Factory.
 Cara menghadapi arena persaiangan dengan film-film yang sedang beredar dengan kualitas box-office, misalnya Star Wars dan Harry Potter.
 Melaksanakan program restrukturisasi yang terdiri dari downsizing dan downscoping.
2. Cross cultural interfaces & Knowledge domain :
 Lego Group mengirimkan produknya kepada retail-retail kecil yang terdapat di dalam database Lego Group sejak tahun 1950.
 Penjualan saham Legoland (Taman Bermain Lego) kepada Blackstone senilai US$450 juta dan penglepasan aset non-produktif di AS, Korea Selatan, dan Australia merupakan bentuk divestasi Lego dalam kaitannya dengan program turn around. Divestasi ini menghasilkan efektivitas dan efisiensi perusahaan yang secara langsung meningkatkan kinerja Lego.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar