NYATA TAPI TAK TERLIHAT NAMUN DAPAT DIRASAKAN

Senin, 28 November 2011

Gambaran TentangMu


Izinkan aku menanyakan suatu hal padamu. 
Jika aku rutin mengirimimu surat, foto-foto, video, dan suara terbaru, mengapa kau masih akan menganggapku berbeda dari yang kau bayangkan ketika kau bertemu denganku.?
Akhir-akhir ini aku sering berpikir tentang rasa cintaku padamu. 
Kau perlu mengerti, akan susah sekali punya kekasih seorang berlatar belakang sepertimu.
Kau tahu, aku akan terkejut ketika bertemu lagi denganmu nanti. 
Apalagi aku sudah berhenti mengontakmu, 
Aku tidak tahu wajahmu, 
suaramu, 
jalan pikiranmu, 
apalagi perasaanmu,
Tentu saja aku tidak mengenalmu lagi

Mungkin tidak akan menyadari dirimu sedang lewat seandainya kita berpapasan tanpa sengaja di suatu tempat. 
Nah, coba kau pikir, bagaimana bisa aku mencintaimu sementara bahkan aku lupa raut wajahmu.?
Kau tahu, kau hadir cukup sering dalam mimpiku, bayangan tentangmu masih sering menghiasi senja dan malam.
Nah, bagaimana bisa?

Dalam hubungan pertemanan kita berdua dulu, aku mengambil kenangan tentangmu lalu menyimpannya dalam otak dan hatiku. 
Kenangan itu mencakup ingatan tentang rupamu, 
suaramu, 
gaya berjalan, 
gaya berbicara, 
gaya berpikir, 
gaya merasa, 
pokoknya segala yang bisa kuingat darimu. 

Namun sehari saja kau yang riil tidak bertemu denganku, aku akan mulai mengubah kenanganku tentangmu itu tanpa sengaja, sesuai dengan keinginan di alam bawah sadarku. 
Ketika esok hari aku bertemu denganmu, aku memperbaiki gambaran dirimu itu, lalu menyimpannya lagi. 

Begitu pula seterusnya.
Sekarang cobalah bayangkan bila aku tidak bertemu denganmu beberapa lama. Sedikit demi sedikit aku akan mengubah kenangan itu tanpa sadar, yang kuberi nama “gambaran mental” mengenaimu. 
Sebulan, dua bulan akan berlalu, gambaran mentalmu akan terus berubah. 
Sekarang coba hitung, sudah berapa tahun kita tidak bertemu?

Kasihku, 
ketika menyadari kebenaran ini, aku terisak di tengah malam. Selama bertahun-tahun kenanganmu sudah tercemar diriku sendiri. Gambaran mentalmu sudah rusak total. Kenangan tentangmu sudah tidak bisa dibedakan lagi yang mana yang asli dan palsu, yang mana yang buatanku sendiri, yang mana yang bukan.
Kutanya padamu, jadi siapa yang kucintai, Kasihku.? 
Siapa yang hadir dalam mimpi-mimpiku.? 
Suara siapa yang kadang-kadang terdengar di antara angin-angin.?

Rasanya ingin kuteriakkan pada awan saja.
Kasihku, aku mencintai kebohongan! Aku suka penipuan diri sendiri!
Itulah sebabnya mengapa hubungan jarak jauh berat sekali dijalani. Masing-masing lawan pasangan menciptakan gambaran mentalnya sendiri-sendiri sesuai dengan keinginan hatinya. 
Ketika mereka bertemu atau mulai bicara mendalam, mereka tiba-tiba sadar bahwa pasangan mereka sudah “berbeda dari yang dulu.” Mereka kecewa. 
Sebenarnya arti kata itu adalah, “Kamu tidak sesuai lagi dengan gambaran mentalku ini, aku tidak suka itu.”

Namun tidak perlu berhubungan jarak jauh untuk mendengarkan kata-kata keramat “kamu bukan yang dulu lagi” bernada kekecewaan. 
Jika pasanganmu berkata demikian, ia sedang mencintai gambaran mental yang dia buat sendiri, bukan dirimu yang terus menerus berubah. Ia tidak sadar bahwa dirinya juga berubah, dan pada kenyataannya manusia tidak pernah berhenti berubah. Ia ingin memenjarakanmu di dalam gambaran mentalnya sendiri: kau tidak boleh jadi yang lain selain seperti gambaran mental itu. 

Orang seperti ini rawan sekali dijadikan suami atau istri, sebab tahun demi tahun akan berganti, anak demi anak lahir, zaman demi zaman berubah, semua akan merubah rupa dan jiwa orang. Masakan ia akan terus merayakan “Hari Kekecewaan Karena Engkau Bukan yang Dulu Lagi” setiap tahun?
Kasihku, dengan begini aku jadi merasa bak orang gila di kerangkeng-kerangkeng yang perlu dipasung itu. Telah kusadari kebenaran ini, bahwa aku hanya mencintai gambaran mental tentangmu dan bukan dirimu sebenarnya. 
Orang macam apa aku ini?
Itulah sebabnya aku harus menunggu orang lain yang bisa menjalin hubungan lebih fisikal denganku, atau menunggumu mampu melakukannya. 

Sementara aku menunggu, akan kuusahakan aku berhenti mencintai gambaran mental ini.
Agh, tetapi betapa kecanduannya aku akan kehadiranmu selalu.! 
Tak bisa kuhentikan kehausanku menghadirkanmu setiap kali aku membutuhkan.
Menantikanmu dengan setia sungguh tidak mudah.! 
Kasihku, perjuangan ini akan berat, sebab tidak menghadirkan bayanganmu lagi berarti kembali ke kesepian yang dingin. Sekarang apakah aku rela menjalaninya demi kemurnian cinta kepada pasangan hidupku kelak.?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar