NYATA TAPI TAK TERLIHAT NAMUN DAPAT DIRASAKAN

Rabu, 06 Oktober 2010

DATABASE SEBAGAI SIKLUS KEHIDUPAN MIKRO



I. PENDAHULUAN

Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi dan pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah sistem informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem database yang mendukungnya. Proses perancangan database merupakan bagian dari siklus hidup database sebagai micro lifecycle.

Sistem informasi yang dibangun dengan berbasiskan komputer memiliki komponen-komponen sebagai berikut:

1. Database
2. Database software
3. Aplikasi software
4. Hardware komputer termasuk media penyimpanan
5. Personal yang menggunakan dan mengembangkan sistem

II. PEMBAHASAN PERANCANGAN DATABASE



2.1 SIKLUS KEHIDUPAN DATABASE SEBAGAI SIKLUS KEHIDUPAN MIKRO

Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem database merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi database berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi. Langkah-langkah siklus hidup aplikasi dapat anda lihat pada halaman berikut ini :


Gambar 1: Siklus Hidup Aplikasi

Hal yang penting diketahui bahwa langkah-langkah siklus hidup aplikasi database dapat tidak berurutan, tetapi melibatkan beberapa langkah pengulangan yang biasanya disebut sebagai feedback loop. Sebagai contoh : masalah-masalah yang ditemui selama perancangan database mungkin harus mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan tambahan. Seperti yang digambarkan terdapat feedback loop diantara langkah-langkah yang sering terjadi.

2.2 Perancangan Database

Dalam merancang database yang digunakan oleh single user atau hanya beberapa user, perancangan database-nya tidak sulit. Tetapi jika ukuran database yang sedang atau besar (25 sampai ratusan user yang berisikan jutaan bytes informasi dan melibatkan ratusan query dan program-program aplikasi, contoh : industri- industri, asuransi, hotel, travel, dan lain-lainya yang seluruhnya tergantung pada Kesuksesan dari operasi-operasi databasenya), maka perancangan database menjadi sangat kompleks. Oleh karena itu para pemakai mengharapkan penggunaan database yang sedemikian rupa sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan seluruh user tersebut.

2.3 Tujuan perancangan database :

Adapun tujuan kita merancang database yaitu:
1. Untuk memenuhi kebutuhan informasi user dan aplikasi-aplikasinya.
2. Memudahkan didalam memahami struktur informasi.
3. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space)

2.4 Aplikasi database dalam lifecycle
Siklus kehidupan sistem informasi sering disebut dengan macro life cycle, sedangkan siklus kehidupan basis data disebut dengan micro life cycle.

Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan database sebagai micro life cycle dan termasuk fase-fasenya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan database(Database Planning)
Pada aktifitas ini akan disusun bagaimana langka-langkah siklus hidup dapat direalisasikan secara efesien dan efektif.
2. Definisi Sistem (System Definition)
Pada aktivitas ini kita mendefinisi ruang lingkup database (Misal :para pemakai, aplikasi-aplikasinya, dan lain sebagainya).
3. Perancangan (Design)
Pada bagian ini dilakukan perancangan sistem database secara konseptual, logikal dan fisik sesuai dengan sistem manajemen database yang di inginkan.
4. Implementasi (Implementation)
Pemrosesan dari penulisan definisi database secara konseptual, eksternal, dan internal, pembuatan file-file database yang kosong, dan implementasi aplikasi software.
5. Pengambilan dan konversi data (Loading atau Data Conversion)
Database ditempatkan baik secara memanggil data secara langsung ataupun merubah file-file yang ada ke dalam format sistem database dan memangggilnya kembali.
6. Konversi Aplikasi (Application Conversion)
Beberapa aplikasi software dari suatu sistem sebelumnya dikonversikan ke suatu sistem yang baru.
7. Pengujian dan validasi (Testing dan Validation)
Melakukan pengujian dan cek validasi.
8. Pengoperasian (Operation)
Melakukan pengoperasian pada sistem database dan aplikasi-aplikasinya.
9. Pengawasan dan pemeliharaan (Monitoring dan Maintenance)
Selama fase operasi, sistem secara konstan memonitor dan memelihara database. Pertambahan dan pengembangan data dan aplikasi-aplikasi software dapat terjadi. Modifikasi dan pengaturan kembali database mungkin diperlukan dari waktu ke waktu.

Langkah ke-3 disebut juga perancangan database. Langkah 3, 4, dan 5 merupakan bagian dari fase design dan implementation pada siklus kehidupan sistem informasi yang besar. Pada umumnya database pada organisasi menjalani seluruh aktifitas siklus kehidupan di atas. Langkah 5 dan 6 tidak berlaku jika database dan aplikasi-aplikasinya baru.

2.5 Proses Perancangan Database

Ada 6 fase proses perancangan database :

1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan DBMS
4. Perancangan database secara logika (data model mapping)
5. Perancangan database secara fisik
6. Implementasi Sistem database

Tidak ada komentar:

Posting Komentar